Minggu, 12 Oktober 2008

Kesabaran ada batasnya???

Pernahkah kita mendengar seseorang berucap “kesabaran ada batasnya” 30 menit yang lalu saya baru saja mendengar kalimat itu, orang itu berkata dengan amarah yang menggebu. Sungguh…nafsu amarah sedang merasuki orang itu “semoga amarahnya cepat terhenti” ujarku dalam hati.

Semua manusia di muka bumi ini pasti pernah merasa diperlakukan tak adil. Memang benar di bumi ini tak akan ada yang benar-benar adil namun di balik itu semua kita dituntut untuk bersabar, namun “kesabaran itu ada batasnya!!!” untuk ketiga kalinya orang itu berkata hal yang sama dengan penekanan yang lebih tinggi.

Orang itu marah-marah karena kesabarannya sudah habis “kesabaran ada batasnya” kalimat itu sering menjadi dalil bagi manusia yang merasa stok kesabarannya sudah habis atau menipis. Lalu apa benar kesabaran itu ada batasnya???

Muka bumi yang kita singgahi ini memang penuh dengan ujian dan cobaan baik itu ujian kesenangan maupun kesedihan. Kesenangan itu ujian dan kesedihan juga ujian, lalu apakah kita sadar sekarang kita sedang diuji???

Manusia yang sadar sedang diuji adalah orang yang pandai bersyukur dan bersabar. Kita sering membuat frame bahwa ujian datang dengan membawa kesedihan saja, namun sebenarnya kesenangan juga merupakan ujian. Kita lebih sering menanggap kesenangan sebagai anugerah padahal kesenangan bisa membuat lupa kebanyakan orang dan mereka yang lupa itulah orang-orang gagal menghadapi ujian (wayahna kudu ujian susulan, he..).

Kesenangan dan kesedihan datang silih berganti, itulah hidup…makna kehidupan sebenarnya akan datang jika kita sudah dapat melewati kedua mahluk itu dengan baik. Bersabar…kata pertama yang akan kita ucapkan kepada teman kita yang sedang menghadapi kesedihan. Memang benar, dengan kesabaran semuanya akan terasa tenang jadi mari kita sama-sama bersabar.

Kesabaran adalah salah satu akhlak mulia seorang mukmin seperti dalam sebuah hadist: Sangat mengagumkan keadaan seorang mukmin sebab segala keadaannya untuk ia sangat baik dan tidak mungkin terjadi demikian kecuali bagi seorang mukmin, jika mendapat nikmat ia bersyukur maka syukur itu lebih baik baginya dan jika menderita kesusahan sabar, maka kesabaran itu lebih baik baginya (HR.Muslim)

Karena bagi seorang muslim tak ada satu pun hal yang terjadi di dunia ini sia-sia baik itu kesenangan maupun kesedihan, seperti dalam sebuah hadist:

Tiada seorang muslim yang menderita kelelahan atau penyakit atau kesusahan atau kerisauan hati bahkan ganguan yang berupa duri melainkan semua kejadian itu akan berupa penebus dosanya (HR. Bukhari Muslim)

Setiap ujian yang menghampiri orang-orang muslim, khususnya ujian berupa kesedihan tak akan menjadi alasan bagi orang muslim untuk mengeluh dan menyalahkan Allah SWT. karena ujian itu akan menjadi penebus dosa bagi mereka. Subhanallah….

Kesabaran akan membuat diri kita ikhlas dan ridha atas segala hal yang terjadi pada diri kita. Kesabaran akan membawa kita pada golongan orang-orang mukmin, jadi jika ingin masuk gologan ini jangan katakan “kesabaran ada batasnya” karena yang benar “hawa nafsu membatasi kemampuan kita untuk bersabar” coba kita dengar orang-orang yang berkata “kesabaran ada batasnya” kebanyakan dari mereka mengatakannya dengan nafsu yang berlebih…nafsu yang tak terbendung lagi.

Mari kita sama-sama tingkatkan kualitas hidup kita dengan cara bersyukur dan bersabar karena hanya dengan kedua cara itu akan lulus dari segala ujian yang datang, baik itu ujian kesenangan maupun kesedihan. Hidup ini indah…walau kadang hidup ini tak adil, mau kehidupan yang adil??? Mari kita persiapkan kehidupan yang penuh dengan keadilan (hari pembalasan+alam akhirat).

Masihkah kita berkata “kesabaran ada batasnya”??? mulai sekarang kita ubah dalil itu dengan “ujian dari Allah tak ada batasnya dan kesabaran juga tak ada batasnya.”

Tidak ada komentar: